Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) memang kalah populer dibanding kabuaten lainnya di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kabupaten yang memisahkan diri dari Kabupaten Deli Serdang sejak tahun 2003 ini seakan tidak ada yang bisa dibanggakan. Gerak perekonomiannya terbantu dengan keberadaan jalan lintas sumatera yang melintasinya. Penuh dengan kontainer dan bis besar yang berlalu lalang setiap harinya. Gersang.
Tetapi ternyata dibalik kegersangan itu ada tersimpan pesona tersembunyi yang banyak belum diketahui oleh khalayak. Salah satunya adalah Taman Wisata Mangrove di Kampung Nipah. Wisata tanaman yang juga dikenal dengan bakau ini merupakan salah satu andalan. Tidak membosankan. Karena selain mangrove di sini juga terdapat banyak sekali pohon cemara yang tumbuh di pantai berpasir putih. Pondok-pondok tempat bersantai dengan ragam bentuk nan artistik tersebar di hampir semua titik.
Sepanjang tepian deretan tanaman mangrove terdapat jalan setapak selebar 1,5 meter di atas permukaan laut yang terbuat dari kayu dan bambu. Jembatan-jembatan penghubung dibuat melengkung. Sangat ramah bagi wisatawan yang berjalan kaki. Menikmati pesona tanaman mengrove dengan berjalan mengelilinginya sungguh menyenangkan.
Objek wisata ini sering dijadikan tempat belajar para siswa karena memang dirancang untuk wisata edukasi. Setiap pohon dipasang plang bertuliskan nama-nama ilmiah pohon tersebut. Diantaranya terdapat pohon ketapang dan pohon api-api. Selain wisata edukasi tempat ini juga sering dijadikan lokasi foto pre-wedding juga sebagai tempat penelitian.
Objek wisata ini dikelola secara mandiri oleh penduduk setempat dengan dibimbing dari Dinas Pariwisata Kabupaten Serdang Bedagai. Mulai dari tiket masuk, penjaga parkir, hingga penjual makanan. Semua terorganisir dalam wadah kelompok usaha bersama masyarakat setempat.
Tidak perlu khawatir soal harga. Semisal pada daftar harga makanan yang dijual. Karena semuanya telah jelas terpampang pada spanduk besar yang dipajang di antara pepohonan. Harga tiket masuk sebesar Rp. 8 ribu per orang disertai dengan bukti struk. Hanya saja untuk parkir dipatok Rp. 15 ribu per mobil.
Wisata Mangrove ini terdapat di wilayah Kecamatan Perbaungan. Menuju ke sana terlebih dahulu akan melintasi pusat kota Perbaungan yang berada di jalur lintas sumatera. Meski begitu, nantinya akan melewati Kecamatan Pantai Cermin yang berada di wilayah pesisir. Dari Medan ke Taman Mangrove ini membutuhkan waktu 2 jam perjalanan.